Langsung ke konten utama

Pertanian Organik


    Pertanian organik (black to nature) adalah sistem manajemen holistik untuk meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah yang tertuang dalam SNI 6729:2013. Pertanian organik adalah salah satu alternatif budidaya pertanian yang bebas dari bahan-bahan kimia seperti pupuk buatan, pestisida kimia, rekayasa genetika dan zat pengatur tumbuh. Pertanian organik menggunakan perlakuan berbagai cara seperti pembenihan, pengairan tanaman, tumpangsari, pengguanaan sisa bahan organik sebagai pupuk, serata pengendalian hama dengan optimal, sampai perlakuan pascapanen secara biologi maupun hayati. Pertanian organik merupakan salah satu metode produksi yang ramah lingkungan.

Menurut IFOAM (internasional of organic agriculture movemets) tujuan sistem pertanian organik adalah:

  1. Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usaha tani dengan mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah, tatanaman serta hewan
  2. Memberikan jaminan yang tinggi bagi para produsen pertanian, terutama petani yang lebih sesuai hak asasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar serta memperolah penghasilan dan kepuasan kerja, termasuk lingkungan kerja yang aman dan sehat
  3. Memelihara dan meningkatakan kesuburan tanah secara berkelanjutan.

kelebihan dan kekuranagn pertanian organik:

Kelebihan pertnian organik:

  1. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan (tanah, air dan udara)
  2. Produk tidak mengandung racun
  3. Meningkatkan rasa dan kualitas hasil pertanian
  4. Meningkatkan kesejahtraan dan pendapatan petani
  5. Meningkatkan produktivitas lahan (kesuburan tanah)
kekurangan pertanian organik :
  1. pelaturan yang kurang jelas dari pemerintah untuk mendukung pertanian organik
  2. Kebutuhan yang banyak (pupuk organi, herbisida organik, fungisida organik, bibit organik dan lainnya)
  3. pekerja yang banyak untuk pengendalian hama dan penyakit
  4. pembutan pupuk dan pestisida yang kurang praktis harus menunggu dan membuat sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanaman Serai (Cymbopogon citratus)

Klasifikasi Tanaman Serai (Cymbopogon citratus) Tanaman serai, juga dikenal sebagai sereh, adalah tumbuhan yang umumnya digunakan dalam masakan dan minuman di berbagai budaya di seluruh dunia. Berikut adalah klasifikasi ilmiah tanaman serai: - Kerajaan: Plantae (Tumbuhan) - Divisi: Magnoliophyta - Kelas: Liliopsida - Order: Poales - Famili: Poaceae (Famili rumput-rumputan) - Genus: Cymbopogon - Spesies: C. citratus Tanaman serai merupakan tanaman herba yang memiliki batang beruas-ruas dan daun panjang yang tajam. Bagian yang paling sering digunakan adalah batang dan daunnya yang memiliki aroma harum dan rasa citrus yang khas. Asal Usul dan Sejarah Tanaman Serai (Cymbopogon citratus) Tanaman serai, atau sereh, memiliki sejarah panjang penggunaannya dalam berbagai budaya, terutama dalam konteks kuliner dan pengobatan tradisional. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai asal usul dan sejarah tanaman serai: Asal Usul: Tanaman serai berasal dari daerah tropis dan subtropis di

Tanaman Lengkuas (Alpinia galanga)

Klasifikasi Tanaman Lengkuas (Alpinia galanga) Tanaman lengkuas, juga dikenal sebagai lengkuas galanga atau lengkuas besar, memiliki klasifikasi sebagai berikut: - Kingdom: Plantae - Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) - Kelas: Liliopsida (Monokotil) - Ordo: Zingiberales - Famili: Zingiberaceae - Genus: Alpinia - Spesies: Alpinia galanga Asal Usul dan Sejarah Tanaman Lengkuas (Alpinia galanga) Tanaman lengkuas memiliki asal usul dan sejarah yang kaya, terutama dalam konteks penggunaan dalam berbagai budaya. Berikut adalah penjelasan singkat beserta daftar pustaka terkait: Asal Usul: Tanaman lengkuas, juga dikenal sebagai lengkuas galanga atau lengkuas besar, berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan masakan di daerah-daerah tersebut. Penggunaan dalam Pengobatan Tradisional Sejarah: Lengkuas memiliki sejarah penggunaan dalam pengobatan tradisional, terutama untuk kes

Tanaman Katuk (Sauropus androgenus L. merr)

Tanaman katuk (Sauropus androgynus) memiliki klasifikasi sebagai berikut: - Kingdom: Plantae - Divisi: Magnoliophyta - Kelas: Magnoliopsida - Ordo: Caryophyllales - Famili: Phyllanthaceae - Genus: Sauropus - Spesies: Sauropus androgynus Asal Usul dan Sejarah Tanaman Katuk: Katuk (Sauropus androgynus), juga dikenal sebagai pucuk manis atau daun katuk, berasal dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini dikenal karena daunnya yang lezat dan serbaguna dalam berbagai masakan. Sejarah: - Katuk telah lama digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional di berbagai negara Asia Tenggara. - Tanaman ini memiliki sejarah budidaya yang panjang sebagai sumber sayuran dan herbal. Morfologi Tanaman Katuk: Tanaman katuk (Sauropus androgynus) memiliki ciri-ciri morfologi tertentu yang membedakannya. Berikut adalah gambaran umum tentang morfologi tanaman katuk: 1. Daun: Daun katuk berbentuk lonjong atau oval, dengan ujung yang meruncing. Daun muda umumnya berwarna merah muda atau ungu. Daun y