Langsung ke konten utama

Sejarah dan pengertian organik

    Pada tahun 1780, ilmuwan bernama Karl Wilhelm Scheele sudah mulai membedakan antara senyawa organik dan senyawa anorganik. Scheele mendefinisikan senyawa organik sebagai senyawa yang dihasilkan dari makhluk hidup, sedangkan senyawa anorganik didefinisikan sebagai senyawa yang tidak dihasilkan dari makhluk hidup. Kemudian pada 1807, seorang ahli kimia bernama Jons Jacob Berzelius mengemukakan teori yang menyatakan bahwa senyawa organik hanya diperoleh dari makhluk hidup karena keberadaan roh / nyawa dan tidak dapat dibuat di laboratorium. Teori ini kemudian dikenal sebagai vital force theory. Kutipan yang terkenal dari Wöhler kepada gurunya Berzelius, "Harus saya ceritakan kepada Anda bahwa saya berhasil membuat urea tanpa menggunakan ginjal manusia ataupun hewan. Ammonium Isosianat adalah Urea.‖"(F. Wöhler kepada J.J. Berzelius, 22 Februari 1828). Semenjak saat itu, teori vis vitalis perlahan – lahan menghilang dan banyak ilmuwan yang mencoba mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik.

    August Kekule memperbaharui definisi senyawa organik dan anorganik, yang kemudian dikenal sebagai modern definition of organic compound. Senyawa organik merupakan senyawa yang tersusun atas rantai karbon, sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak tersusun atas rantai karbon. Dari definisi di atas, dapat didefinisikan bahwa kimia organik adalah ilmu yang mempelajari materi / senyawa / molekul yang mengandung rantai karbon. 

Definisi Senyawa Organik 

Definisi Senyawa Organik Menurut versi sejarah : senyawa yang berasal dari makhluk hidup

Menurut versi modern : senyawa yang mengandung rantai karbon

Definisi Senyawa Anorganik 

Menurut versi sejarah : senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup 

Menurut versi modern : senyawa yang tidak mengandung rantai karbon 

    Semua senyawa organik mengandung atom karbon, akan tetapi tidak semua senyawa yang memiliki atom karbon merupakan senyawa organik‖. Contoh senyawa anorganik yang mempunyai atom karbon : CO2, CO, CS2, Na2CO3, NaHCO3, HCN, KCN, KSCN, NH4OCN, CaC2, Mg2C3. 

Ciri – Ciri Senyawa Organik: 

  1. Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah, 
  2. Bersifat non – polar sehingga kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di pelarut non – polar,
  3. Mudah terbakar, 
  4. Tidak menghantarkan listrik karena tidak mengion, 
  5. Reaksi kimianya berlangsung relatif lambat, 
  6. Memiliki isomer (senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi strukturnya berbeda), 
  7. Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan kovalen. 
Ciri – ciri Senyawa Anorganik: 

  1. Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi, 
  2. Bersifat polar sehingga kelarutannya tinggi di dalam air dan rendah di pelarut non – polar,
  3. Tidak mudah terbakar, 
  4. Menghantarkan listrik karena mengion, 
  5. Reaksi kimianya berlangsung relatif cepat, 
  6. Isomer terbatas karena beberapa pengecualian,
  7. Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan ionik walaupun ada juga yang membentuk ikatan kovalen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanaman Serai (Cymbopogon citratus)

Klasifikasi Tanaman Serai (Cymbopogon citratus) Tanaman serai, juga dikenal sebagai sereh, adalah tumbuhan yang umumnya digunakan dalam masakan dan minuman di berbagai budaya di seluruh dunia. Berikut adalah klasifikasi ilmiah tanaman serai: - Kerajaan: Plantae (Tumbuhan) - Divisi: Magnoliophyta - Kelas: Liliopsida - Order: Poales - Famili: Poaceae (Famili rumput-rumputan) - Genus: Cymbopogon - Spesies: C. citratus Tanaman serai merupakan tanaman herba yang memiliki batang beruas-ruas dan daun panjang yang tajam. Bagian yang paling sering digunakan adalah batang dan daunnya yang memiliki aroma harum dan rasa citrus yang khas. Asal Usul dan Sejarah Tanaman Serai (Cymbopogon citratus) Tanaman serai, atau sereh, memiliki sejarah panjang penggunaannya dalam berbagai budaya, terutama dalam konteks kuliner dan pengobatan tradisional. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai asal usul dan sejarah tanaman serai: Asal Usul: Tanaman serai berasal dari daerah tropis dan subtropis di

Tanaman Lengkuas (Alpinia galanga)

Klasifikasi Tanaman Lengkuas (Alpinia galanga) Tanaman lengkuas, juga dikenal sebagai lengkuas galanga atau lengkuas besar, memiliki klasifikasi sebagai berikut: - Kingdom: Plantae - Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) - Kelas: Liliopsida (Monokotil) - Ordo: Zingiberales - Famili: Zingiberaceae - Genus: Alpinia - Spesies: Alpinia galanga Asal Usul dan Sejarah Tanaman Lengkuas (Alpinia galanga) Tanaman lengkuas memiliki asal usul dan sejarah yang kaya, terutama dalam konteks penggunaan dalam berbagai budaya. Berikut adalah penjelasan singkat beserta daftar pustaka terkait: Asal Usul: Tanaman lengkuas, juga dikenal sebagai lengkuas galanga atau lengkuas besar, berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan masakan di daerah-daerah tersebut. Penggunaan dalam Pengobatan Tradisional Sejarah: Lengkuas memiliki sejarah penggunaan dalam pengobatan tradisional, terutama untuk kes

Tanaman Katuk (Sauropus androgenus L. merr)

Tanaman katuk (Sauropus androgynus) memiliki klasifikasi sebagai berikut: - Kingdom: Plantae - Divisi: Magnoliophyta - Kelas: Magnoliopsida - Ordo: Caryophyllales - Famili: Phyllanthaceae - Genus: Sauropus - Spesies: Sauropus androgynus Asal Usul dan Sejarah Tanaman Katuk: Katuk (Sauropus androgynus), juga dikenal sebagai pucuk manis atau daun katuk, berasal dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini dikenal karena daunnya yang lezat dan serbaguna dalam berbagai masakan. Sejarah: - Katuk telah lama digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional di berbagai negara Asia Tenggara. - Tanaman ini memiliki sejarah budidaya yang panjang sebagai sumber sayuran dan herbal. Morfologi Tanaman Katuk: Tanaman katuk (Sauropus androgynus) memiliki ciri-ciri morfologi tertentu yang membedakannya. Berikut adalah gambaran umum tentang morfologi tanaman katuk: 1. Daun: Daun katuk berbentuk lonjong atau oval, dengan ujung yang meruncing. Daun muda umumnya berwarna merah muda atau ungu. Daun y