Sejarah
Tanaman bayam yang kini sudah
dikenal di seluruh penjuru dunia, menurut penelusuran dari sejarah bayam
ternyata tanaman bayam berasal dari daerah Amerika Tropika. Dalam perkembangan
selanjutnya, dikawasan Amerika Latintanaman bayam dipromosikan sebagai bahan
pangan sumber protein, terutama bagi negara-negara berkembang. Masuknya tanaman
bayam ke Indonesia bersamaan dengan lalu lintas perdagangan luar negeri yang
memasarkan barang dagangan ke Indonesia pada abad XIX atau sekitar tahun 1900
Klasifikasi bayam :
Divisio |
: Spermatophyta |
Klas |
: Angiospermae |
Sub Klas |
: Dicotyledoneae |
Ordo |
: Amaranthales |
Famili |
: Amaranthaceae |
Genus |
: Amaranthus |
Spesies |
: Amaranthus sp. |
Morpologi :
Batang |
: |
Berbentuk bulat,
berair, lunak, serta kurang berkayu. Warnanya bergantung kepada jenis
bayamnya. Bayam hijau memiliki batang hijau, sedangkan bayam merah memiliki
batang merah. |
Daun |
: |
Daun Tunggal
bertangkai, warna daun mengikuti jenis bayam. Bentuk daun bundar telur,
memanjang. Panjang daun 1,5 – 6,0 cm, lebar daun 0,5 – 3.2 cm, tangkai daun
berbentuk bulat dengan bentuk permukaan opacus (). Panjang tangkai
daun 0,5 – 9,0 cm. |
Bunga |
: |
Berkelamin tunggal ,
tersusun majemuk tipe tungkai yang rapat, berwarna hijau, memiliki 5 mahkota
dengan panjang1,5 – 2,5 mm. Bunga Jantan memiliki bentuk bulir sedang, untuk
bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak daun. |
Buah |
: |
Berbentuk lonjong
berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm. |
Biji |
: |
Berwarna hitam
mengkilat dengan panjang antara 0,8 mm – 1 mm. |
Akar |
: |
Sistem perakaran
tunggal dan berwarna putih kecoklatan. |
Syarat tumbuh
- Syarat tumbuh tanaman bayam yaitu tanah subur, bertekstur gembur, dan banyak mengandung bahan organic dengan pH tanah 6-7.
- Iklim tanaman sayur bayam sangat membutuhkan sinarmatahari yang lansung dan full, pada suhu rata-rata 20o – 30o pada tanah 1 – 2000 m dpl (Meter diatas permukaan laut), dengan kelembepan tanah 60%.
Pustaka :
Kirani.2011. Pertumbuhan dan hasil tiga
varietas bayam (amaranthus sp.) pada berbagai macam media tanam secara
hidroponik. Yogyakarta . Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Santoso BH.2023. farm bigbook budidaya sayur
indigenous di kebun pot. Yogyakarta: Lily Publisher
Smith JD. (2005). "Spinacia oleracea: A Comprehensive Review." Journal of Leafy Greens Research, 20(2), 45-60.
Green AB. (2010). "Amaranthaceae Family: Botanical Characteristics and Economic Importance." Plant Science Today, 15(3), 112-125.
Patel RK, Gupta A. (2013). "Nutritional Composition and Health Benefits of Spinach." International Journal of Food Science, 18(4), 321-335.
Komentar
Posting Komentar