Klasifikasi Tanaman Bawang Bombay (Allium cepa)
Klasifikasi Ilmiah:
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Angiospermae
- Kelas: Monocots
- Ordo: Asparagales
- Famili: Amaryllidaceae
- Genus: Allium
- Spesies: Allium cepa
Asal Usul dan Sejarah Tanaman Bawang Bombay (Allium cepa var. aggregatum)
Tanaman bawang bombai, atau sering disebut bawang merah, memiliki sejarah panjang dalam penggunaannya sebagai bumbu dapur dan obat-obatan. Asal usul tanaman ini dapat dirunut sebagai berikut: Tanaman bawang bombai berasal dari wilayah Asia Tengah dan Asia Selatan. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa tanaman ini telah dibudidayakan sejak lebih dari 5.000 tahun yang lalu di wilayah Mesopotamia.
- Sejarah:
Peradaban Mesopotamia: Bawang bombai diyakini menjadi salah satu tanaman yang ditanam di peradaban Mesopotamia kuno. Penggunaannya sebagai bumbu dan obat-obatan mungkin telah dimulai pada periode ini.
Peradaban Mesir Kuno: Tanaman bawang bombai juga ditemukan dalam lukisan dinding di kuil-kuil Mesir kuno, menunjukkan penggunaan dan keberadaannya pada masa itu.
Pengenalan ke Eropa: Bawang bombai diperkenalkan ke Eropa oleh pedagang-pedagang Fenisia dan bangsa Yunani kuno. Romawi juga menghargai tanaman ini dan menyebarkannya ke wilayah-wilayah yang mereka kuasai.
Morfologi Tanaman Bawang Bombay (Allium cepa var. aggregatum)
Tanaman bawang bombai memiliki ciri-ciri morfologi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Akar:
- Akar tanaman bawang bombai bersifat serabut dan tumbuh dangkal.
- Berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah.
2. Batang dan Daun:
- Tanaman ini memiliki batang yang berbentuk silindris dan biasanya tidak terlalu tinggi.
- Daun bawang bombai bentuknya pipih, panjang, dan tersusun dalam bentuk rosette.
3. Bunga dan Buah:
- Bawang bombai membentuk bunga bola yang terdiri dari banyak bunga kecil yang dikelompokkan bersama.
- Setelah pembentukan bunga, tanaman ini menghasilkan umbi yang merupakan bagian yang umumnya dikonsumsi.
4. Umbi:
- Umbi bawang bombai berbentuk bulat atau bulat telur, dan biasanya terdiri dari lapisan-lapisan yang dapat dipisahkan.
- Warna umbi bervariasi, termasuk putih, merah, atau ungu.
Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Bombay (Allium cepa var. aggregatum)
Tanaman bawang bombai membutuhkan kondisi tumbuh yang tertentu agar dapat berkembang dengan baik. Berikut adalah beberapa syarat tumbuh tanaman bawang bombai:
1. Iklim:
- Tumbuhan ini lebih cocok tumbuh di iklim sedang hingga subtropis dengan suhu optimal antara 15-25°C.
- Masa pertumbuhan bawang bombai membutuhkan sinar matahari yang cukup, namun toleran terhadap naungan parsial.
2. Tanah:
- Tanah yang baik untuk bawang bombai adalah tanah yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik.
- pH tanah yang ideal berkisar antara 6.0-7.5.
3. Penyiraman:
- Bawang bombai membutuhkan penyiraman yang cukup, terutama selama fase pertumbuhan aktif dan pembentukan umbi.
- Perlu dihindari kelebihan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar.
4. Pemupukan:
- Memberikan pupuk dengan kandungan nitrogen yang cukup membantu pertumbuhan daun hijau dan pembentukan umbi.
- Pemberian pupuk disesuaikan dengan tahap pertumbuhan tanaman.
5. Pemeliharaan:
- Perlu melakukan pemangkasan daun secara teratur untuk merangsang pembentukan umbi.
- Tanaman bawang bombai rentan terhadap serangan hama, sehingga pemantauan dan pengendalian hama perlu dilakukan.
Kandungan Gizi Tanaman Bawang Bombay (Allium cepa var. aggregatum)
Bawang bombai memiliki beberapa kandungan gizi yang memberikan manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa komponen gizi yang umumnya terdapat dalam bawang bombai:
1. Serat:
- Bawang bombai mengandung serat yang membantu pencernaan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
2. Vitamin:
- Kaya akan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Mengandung vitamin B kompleks, seperti B6 (piridoksin), yang berperan dalam metabolisme tubuh.
3. Mineral:
- Mengandung mineral seperti selenium, fosfor, magnesium, dan kalium yang mendukung kesehatan tulang, jantung, dan fungsi sel tubuh.
4. Senyawa Organosulfur:
- Bawang bombai mengandung senyawa organosulfur, termasuk allicin, yang memiliki efek antimikroba dan antiinflamasi.
5. Antioksidan:
- Mengandung flavonoid dan polifenol sebagai antioksidan alami yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
Daftar Pustaka:
- Block, E. (2010). Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science. Royal Society of Chemistry.
- Rabinowitch, H. D., & Brewster, J. L. (1990). Onions: Botany, Production, and Uses. CABI.
- Surjadinata, B. B. (2005). Inventaris Tanaman Obat Indonesia I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
- Brewster, J. L. (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's encyclopedia of agricultural and horticultural crops (except ornamentals). Springer.
- Rabinowitch, H. D., & Brewster, J. L. (1990). Onions: Botany, Production, and Uses. CABI.
- Brewster, J. L. (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's encyclopedia of agricultural and horticultural crops (except ornamentals). Springer.
- Rabinowitch, H. D., & Brewster, J. L. (1990). Onions: Botany, Production, and Uses. CABI.
- Brewster, J. L. (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's encyclopedia of agricultural and horticultural crops (except ornamentals). Springer.
- Rabinowitch, H. D., & Brewster, J. L. (1990). Onions: Botany, Production, and Uses. CABI.
- Brewster, J. L. (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's encyclopedia of agricultural and horticultural crops (except ornamentals). Springer.
- Rabinowitch, H. D., & Brewster, J. L. (1990). Onions: Botany, Production, and Uses. CABI.
Komentar
Posting Komentar