Klasifikasi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. cepa)
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Amaryllidaceae
Genus: Allium
Spesies: Allium cepa
Varietas: cepa
Asal Usul dan Sejarah Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. cepa)
Tanaman bawang merah berasal dari Asia Tengah dan telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Penggunaannya meluas ke berbagai bagian dunia seiring dengan migrasi dan perdagangan. Dalam sejarahnya, bawang merah sering dianggap memiliki nilai kesehatan dan digunakan dalam berbagai resep kuliner tradisional.
Morfologi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. cepa)
Tanaman bawang merah memiliki morfologi yang khas, termasuk bagian-bagian berikut ini:
1. Akar:
Akar bawang merah terdiri dari serabut halus yang tumbuh dari pangkal batang.
2. Batang:
Batangnya berbentuk umbi yang terletak di bawah tanah. Bagian yang di atas tanah disebut leher umbi dan berfungsi sebagai tempat tumbuhnya daun.
3. Daun:
- Daun bawang merah berbentuk pipih dan silindris, tumbuh dalam bentuk roset di bagian atas batang.
- Warna daun bawang merah dapat bervariasi antara hijau gelap hingga hijau kebiruan.
4. Bunga:
Tanaman bawang merah dapat menghasilkan bunga, namun umumnya jarang mekar di lapangan karena umumnya ditanam untuk diambil umbinya.
5. Buah:
Buah bawang merah berbentuk kapsul kecil yang berisi biji.
Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. cepa)
Tanaman bawang merah membutuhkan kondisi tumbuh tertentu untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut adalah beberapa syarat tumbuh tanaman bawang merah:
1. Iklim:
- Tanaman bawang merah tumbuh baik pada iklim sejuk hingga sedang.
- Suhu optimal untuk pertumbuhan berkisar antara 15-25°C.
2. Tanah:
- Tanah yang baik untuk bawang merah adalah tanah berstruktur lembab, kaya humus, dan mudah drainase.
- Kebutuhan pH tanah berkisar antara 5.5-7.0.
3. Pencahayaan:
Bawang merah membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan yang baik.
4. Pemupukan:
- Pemberian pupuk organik atau pupuk kandang sebelum penanaman sangat direkomendasikan.
- Pemupukan nitrogen pada fase awal pertumbuhan dapat meningkatkan pembentukan umbi.
5. Penanaman:
Penanaman umbi bawang merah dilakukan pada musim yang tepat, biasanya pada awal musim hujan.
Kandungan Gizi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa var. cepa)
Bawang merah memiliki beragam kandungan gizi yang memberikan nilai nutrisi bagi konsumennya. Berikut adalah beberapa komponen gizi yang dapat ditemukan dalam bawang merah:
1. Senyawa Organosulfur:
Allicin: Senyawa ini memberikan aroma khas bawang dan memiliki potensi sifat antioksidan dan antimikroba.
2. Vitamin dan Mineral:
- Vitamin C: Berperan sebagai antioksidan dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Vitamin B6: Penting untuk metabolisme tubuh.
- Folat: Berperan dalam pembentukan sel darah.
- Zat besi dan mangan: Mineral yang mendukung fungsi tubuh.
3. Serat:
Serat diet membantu pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
4. Komponen Flavonoid:
Quercetin: Memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.
Daftar Pustaka:
- Block, E. (2010). Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science. Royal Society of Chemistry.
- Rabinowitch, H. D., & Brewster, J. L. (1990). Onions and Allied Crops: Biochemistry, Food Science, and Minor Crops. CRC Press.
- Surjadinata, B. B., & Sulaeman, Y. (2012). Analisis Kandungan Kimia dan Aktivitas Antioksidan Bawang Merah (Allium cepa var. Ascalonicum) dari Berbagai Daerah di Indonesia. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 23(2), 102-110.
- Brewster, J. L. (Ed.). (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's Encyclopedia of Agricultural and Horticultural Crops. Springer.
- Pappu, H. R., Riley, D. G., & Giurcanu, M. C. (2009). Onion thrips (Thysanoptera: Thripidae): A global pest of increasing concern in onion. Journal of Economic Entomology, 102(1), 1-13.
- Brewster, J. L. (Ed.). (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Fritsch, R. M., & Keusgen, M. (2006). Occurrence and taxonomic significance of flavonoids in the genus Allium. In Allium crop science: Recent advances (pp. 141-161). CAB International.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's Encyclopedia of Agricultural and Horticultural Crops. Springer.
- Simmonds, N. W. (Ed.). (1976). Evolution of Crop Plants. Longman.
- Brewster, J. L. (Ed.). (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Griffiths, M. (2002). Index of Garden Plants: The New Royal Horticultural Society Dictionary. Macmillan.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's Encyclopedia of Agricultural and Horticultural Crops. Springer.
- Simmonds, N. W. (Ed.). (1976). Evolution of Crop Plants. Longman.
- Brewster, J. L. (Ed.). (2008). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Hanelt, P., & Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research. (2001). Mansfeld's Encyclopedia of Agricultural and Horticultural Crops. Springer.
- Rabinowitch, H. D., & Brewster, J. L. (1990). Onions: Botany, Production and Uses. CABI.
- Fritsch, R. M., & Keusgen, M. (2006). Occurrence and taxonomic significance of flavonoids in the genus Allium L. (Alliaceae). Phytochemistry Reviews, 5(2-3), 371-377.
Komentar
Posting Komentar