Klasifikasi Tanaman Bawang Putih (Allium sativum)
Klasifikasi:
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Liliopsida
- Order: Asparagales
- Famili: Amaryllidaceae
- Genus: Allium
- Spesies: Allium sativum
Asal Usul dan Sejarah Tanaman Bawang Putih (Allium sativum)
Tanaman bawang putih, Allium sativum, diyakini berasal dari Asia Tengah atau Asia Tenggara. Telah digunakan dalam makanan dan pengobatan tradisional selama ribuan tahun.
Sejarah:
1. Penggunaan Awal:
Bawang putih digunakan dalam sistem pengobatan tradisional di Mesir Kuno dan di India sejak lebih dari 5.000 tahun yang lalu.
2. Penyebaran ke Dunia Lain:
Bawang putih kemudian menyebar ke wilayah Eropa dan menjadi bagian integral dari kuliner di berbagai budaya.
3. Penggunaan Modern:
Hari ini, bawang putih menjadi salah satu bahan penting dalam berbagai masakan global dan memiliki popularitas di bidang kesehatan karena potensi manfaatnya.
Morfologi Tanaman Bawang Putih (Allium sativum)
1. Rimpang: Bawang putih memiliki rimpang berbentuk bulat dan berwarna putih. Rimpang ini terdiri dari beberapa siung yang saling terpisah.
2. Daun: Daun bawang putih berbentuk pipih dan panjang, tumbuh dari bagian atas rimpang. Daunnya dapat mencapai tinggi yang bervariasi tergantung pada varietasnya.
3. Batang: Batang bawang putih cukup pendek dan digunakan sebagai tempat daun-daunnya tumbuh.
4. Bunga: Tanaman bawang putih menghasilkan umbel bunga yang terdiri dari bunga-bunga kecil berwarna putih. Bunga ini memiliki aroma yang khas.
5. Buah: Bawang putih menghasilkan biji dalam jumlah terbatas, namun reproduksi yang paling umum dilakukan melalui pemisahan dan penanaman kembali rimpang.
Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Putih (Allium sativum)
1. Iklim:
Bawang putih tumbuh optimal pada iklim yang sejuk dengan suhu sekitar 13-24°C. Masa tumbuh panjang pada musim dingin biasanya memberikan hasil yang terbaik.
2. Tanah:
Tanah yang subur, kaya humus, dan berdrainase baik sangat sesuai untuk tanaman bawang putih. Tanah lempung berpasir dengan pH antara 6-7 adalah kondisi ideal.
3. Pencahayaan:
Tanaman ini membutuhkan pencahayaan penuh matahari, tetapi juga dapat tumbuh di tempat yang agak teduh.
4. Air:
Bawang putih membutuhkan penyiraman yang cukup, terutama selama pembentukan umbi. Namun, tanaman ini tidak menyukai tanah yang terlalu basah.
5. Pemangkasan:
Pemangkasan daun-daun yang terlalu tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan umbi. Ini dilakukan saat tanaman sudah tumbuh cukup besar.
Kandungan Gizi Tanaman Bawang Putih (Allium sativum)
1. Senyawa Aktif:
- Bawang putih mengandung senyawa sulfur, terutama allicin, yang memiliki sifat antimikroba dan antioksidan.
2. Vitamin dan Mineral:
- Kandungan vitamin C, vitamin B6, dan mangan di dalam bawang putih dapat mendukung kesehatan sistem kekebalan tubuh dan metabolisme.
3. Antioksidan:
- Bawang putih mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan allixin yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
4. Komponen Sulfur:
- Belerang dalam bawang putih berkontribusi pada manfaat kesehatan dan dapat membantu menjaga keseimbangan hormon.
5. Efek Kardiovaskular:
- Bawang putih dapat mendukung kesehatan jantung dengan mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah.
Daftar Pustaka:
- Ried, K., Toben, C., & Fakler, P. (2013). Effect of garlic on serum lipids: an updated meta-analysis. Nutrition Reviews, 71(5), 282-299.
- Rahman, K. (2003). Historical perspective on garlic and cardiovascular disease. The Journal of Nutrition, 133(5), 1475S-1478S.
- Bayan, L., Koulivand, P. H., Gorji, A., & Gorji, A. (2014). Garlic: a review of potential therapeutic effects. Avicenna Journal of Phytomedicine, 4(1), 1-14.
- Hirsch, E. (1998). Onions and Other Vegetable Alliums. CABI.
- Brewster, J. L. (2008). Onions and Other Alliums. CABI.
- Simon, P. W. (2003). Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science. Royal Society of Chemistry.
- Fritsch, R. M., Blattner, F. R., & Gurushidze, M. (2010). New classification of Allium L. subg. Melanocrommyum (Webb & Berthel.) Rouy (Alliaceae) based on molecular and morphological characters. Phyton, 49(2), 145–320.
- Brewster, J. L. (2008). Onions and Other Alliums. CABI.
- Rabinowitch, H. D., & Currah, L. (2002). Allium Crop Science: Recent Advances. CABI.
- Block, E. (2010). Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science. Royal Society of Chemistry.
- Rabin, R. (2014). Garlic on the Menu in France (and Not Just for Bastille Day). The New York Times. (https://www.nytimes.com/2014/07/16/dining/garlic-on-the-menu-in-france-and-not-just-for-bastille-day.html)
- Lawson, L. D., & Hughes, B. G. (1992). Characterization of the formation of allicin and other thiosulfinates from garlic. Planta Medica, 58(4), 345–350. doi: 10.1055/s-2006-961504
- Rose, F. L., & Goslee, S. C. (2007). Phylogeny, Biogeography, and Floral Evolution of Allium (Amaryllidaceae: Allieae) Inferred from rbcL Sequences. Systematic Botany, 32(2), 240–251. doi: 10.1600/036364407781179671
- Hanelt, P. (2001). Mansfeld's Encyclopedia of Agricultural and Horticultural Crops. Springer.
- Griffiths, M. (2002). Index of Garden Plants: The New Royal Horticultural Society Dictionary. Macmillan.
Komentar
Posting Komentar