Klasifikasi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris):
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Superdivisi: Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (Dicotyledonae)
- Order: Fabales
- Family: Fabaceae
- Subfamily: Faboideae
- Tribe: Phaseoleae
- Genus: Phaseolus
- Species: Phaseolus vulgaris
Asal Usul dan Sejarah Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris):
- Buncis berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
- Tanaman ini telah ditanam oleh suku-suku asli di wilayah tersebut sejak ribuan tahun yang lalu.
Sejarah:
- Buncis menjadi tanaman penting dalam pertanian dan diet manusia sejak zaman pra-Columbus.
- Setelah penemuan Amerika oleh Eropa, buncis dibawa ke Eropa dan menjadi bagian integral dari makanan di berbagai belahan dunia.
Morfologi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris):
- Batang: Tegak, berkayu pada bagian pangkal, dan bergerigi.
- Daun: Daun majemuk, bersirip, berbentuk hati hingga bundar, dan bertangkai panjang.
- Bunga: Bunga hermafrodit, berwarna putih, ungu, atau merah, tumbuh dalam tandan di ketiak daun.
- Buah: Polong panjang dan silindris, terkadang berbentuk bulat, berisi biji.
- Akar: Akar serabut dan berkembang baik di lapisan tanah yang dalam.
Syarat Tumbuh Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris):
- Iklim: Tumbuh baik di iklim hangat hingga sedang, dengan suhu optimal antara 18-24°C.
- Pencahayaan: Memerlukan pencahayaan penuh matahari untuk pertumbuhan yang baik.
- Tanah: Tanah yang gembur, kaya humus, dan berdrainase baik sangat diinginkan.
- Kelembaban: Membutuhkan kelembaban yang cukup, terutama pada fase pembentukan polong.
- Pemupukan: Pemupukan yang seimbang dengan penekanan pada fosfor membantu perkembangan akar dan pembentukan bunga.
- Air: Tanaman ini perlu penyiraman yang cukup, terutama saat fase pembentukan polong.
Kandungan Gizi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris):
- Protein: Menyediakan sumber protein yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
- Serat: Tinggi serat, membantu pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
- Vitamin C: Vitamin C sebagai antioksidan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Vitamin A: Kaya akan vitamin A, baik untuk kesehatan mata.
- Vitamin K: Mengandung vitamin K yang penting untuk pembekuan darah.
- Folat: Menyediakan folat, penting untuk pertumbuhan sel dan pengembangan janin.
Daftar Pustaka:
- "Nutritional composition and health benefits of the common bean (Phaseolus vulgaris L.): a review." African Journal of Agricultural Research. (https://academicjournals.org/)
- "Compositional Studies of Beans (Phaseolus vulgaris L.) from a Black Common Bean Cultivar Trial: Composition and Health Benefits of Common Beans." Foods. (https://www.mdpi.com/)
- "Common Bean (Phaseolus vulgaris L.) - A Crop Wild Relative Atlas." Crop Wild Relatives Global Portal. (https://www.cwrdiversity.org/)
- "Growing Beans in the Home Garden." University of Florida IFAS Extension. (https://edis.ifas.ufl.edu/)
- "The Common Bean (Phaseolus vulgaris L.) Functional Genomics Resource." Legume Information System. (https://legumeinfo.org/)
- "Morphological and agronomic characterization of common bean germplasm." Genetic Resources and Crop Evolution. (https://link.springer.com/)
- "Origin, Domestication, and Evolution of the Common Bean (Phaseolus vulgaris L.)." Annual Review of Plant Biology. (https://www.annualreviews.org/)
- "Bean (Phaseolus spp.) - Evolution of an Ancient Crop." Crop Science. (https://acsess.onlinelibrary.wiley.com/)
- "Phaseolus vulgaris (common bean)." Royal Botanic Gardens, Kew. (https://powo.science.kew.org/)
- "Common Bean (Phaseolus vulgaris L.) - A Crop Wild Relative Atlas." Crop Wild Relatives Global Portal. (https://www.cwrdiversity.org/)
Komentar
Posting Komentar