Klasifikasi Tanaman Bit:
Klasifikasi tanaman bit (Beta vulgaris) adalah sebagai berikut:
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Superdivisi: Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (Dicotyledonae)
- Order: Caryophyllales
- Family: Amaranthaceae
- Genus: Beta
- Species: Beta vulgaris
Asal Usul dan Sejarah Tanaman Bit:
Tanaman bit (Beta vulgaris) diyakini berasal dari wilayah Mediterania, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan dan migrasi manusia.
Sejarah:
- Tanaman bit telah dibudidayakan sejak zaman kuno, digunakan tidak hanya sebagai sumber makanan tetapi juga sebagai tanaman obat.
- Dalam sejarah, bit digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai pewarna alami dan sebagai ramuan obat tradisional.
- Pada abad ke-19, beterrave atau beterraba, hasil hibridisasi dari tanaman bit, mulai dibudidayakan secara komersial.
Morfologi Tanaman Bit:
- Akar: Tanaman bit memiliki sistem akar serabut.
- Batang: Batangnya berbentuk silindris dan berwarna merah pada varietas tertentu.
- Daun: Daun bit berbentuk hati atau bulat telur, tersusun secara bergantian di sepanjang batang.
- Bunga: Bunga bit terletak dalam tandan dan umumnya tidak mencolok.
- Buah: Buahnya berupa umbi yang dapat berwarna merah, kuning, putih, atau ungu, tergantung pada varietasnya.
Syarat Tumbuh Tanaman Bit:
- Tanah: Tumbuhan bit tumbuh baik di tanah yang gembur, kaya humus, dan memiliki drainase yang baik dengan pH tanah optimal berkisar antara 6.0 hingga 7.0.
- Iklim: Tumbuhan bit lebih suka iklim sejuk hingga sedang. Suhu optimal untuk pertumbuhan berkisar antara 15-20°C.
- Pencahayaan: Bit membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan yang optimal.
- Air:Tanaman bit membutuhkan penyiraman yang cukup, terutama selama masa pembentukan umbi.
- Pemupukan: Pemberian pupuk yang kaya fosfor membantu dalam pembentukan umbi yang baik.
Kandungan Gizi Tanaman Bit:
- Karbohidrat: Mengandung karbohidrat kompleks, terutama pati.
- Serat: Kaya serat pangan, baik untuk pencernaan.
- Protein: Menyediakan protein dalam jumlah yang moderat.
- Vitamin dan Mineral: Kaya akan vitamin dan mineral, termasuk vitamin C, folat, mangan, dan potassium.
- Antioksidan: Mengandung antioksidan, terutama betasianin yang memberikan warna merah pada bit.
Daftar Pustaka:
- "Beta vulgaris L. - An Overview." Pharmacognosy Reviews. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249919/)
- "Beetroot (Beta vulgaris L.)—From the Past to the Future." Medicines. (https://www.mdpi.com/2305-6320/7/3/108)
- "Beetroot (Beta vulgaris L.)—From the Past to the Future." Medicines. (https://www.mdpi.com/2305-6320/7/3/108)
- "The effect of soil pH and nitrogen fertilization on yield and quality of sugar beet roots." European Journal of Agronomy. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1161030119300069)
- "Beta vulgaris L. - An Overview." Pharmacognosy Reviews. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249919/)
- "Beetroot (Beta vulgaris L.)—From the Past to the Future." Medicines. (https://www.mdpi.com/2305-6320/7/3/108)
- "Beta vulgaris L. - An Overview." Pharmacognosy Reviews. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249919/)
- "Beetroot (Beta vulgaris L.)—From the Past to the Future." Medicines. (https://www.mdpi.com/2305-6320/7/3/108)
- "Beta vulgaris L. - An Overview."Pharmacognosy Reviews. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249919/)
- "Beetroot (Beta vulgaris L.) Extract Ameliorates Gentamicin-Induced Nephrotoxicity Associated Oxidative Stress, Inflammation, and Apoptosis in Rodent Model." Journal of Food Biochemistry. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/jfbc.13419)
Komentar
Posting Komentar